readsololevelingonline.com – Pada hari Minggu, 29 Desember 2024, sebuah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan tragis saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang membawa 181 orang tersebut tergelincir dari landasan pacu, menabrak pagar, dan terbakar. Hingga saat ini, jumlah korban tewas telah mencapai 176 orang, menjadikannya salah satu bencana penerbangan terburuk dalam sejarah Korea Selatan. Dalam upaya untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini, tim investigasi telah menemukan black box pesawat, meskipun salah satunya mengalami kerusakan.
Pesawat Boeing 737-800 yang beroperasi di bawah maskapai Jeju Air ini sedang dalam penerbangan dari Bangkok ke Muan. Saat mencoba mendarat, pesawat mengalami masalah dengan roda pendarat depan yang tidak terbuka sepenuhnya. Pesawat kemudian tergelincir di landasan pacu, menabrak pagar beton, dan meledak menjadi api. Dari 181 orang yang berada di pesawat, hanya dua awak kabin yang selamat, sementara 176 lainnya meninggal dunia, dan tiga orang masih hilang.
Tim investigasi dari Otoritas Penerbangan Korea Selatan (KCAA) segera meluncur ke lokasi kejadian untuk memulai penyelidikan. Salah satu langkah krusial dalam investigasi adalah menemukan black box, yang terdiri dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). FDR mencatat berbagai parameter penerbangan, sementara CVR merekam percakapan dan suara di kokpit.
Pada hari Senin, 30 Desember 2024, tim investigasi berhasil menemukan kedua black box tersebut di antara puing-puing pesawat. Namun, salah satu dari black box tersebut, yaitu CVR, mengalami kerusakan parah akibat kebakaran yang terjadi setelah kecelakaan. Kerusakan ini membuat proses pemulihan data menjadi lebih kompleks dan memerlukan waktu lebih lama.
Meskipun CVR mengalami kerusakan, tim investigasi tetap optimis bahwa mereka dapat mengambil data penting dari FDR yang masih dalam kondisi baik. FDR akan memberikan informasi tentang kondisi penerbangan sebelum kecelakaan, termasuk kecepatan, ketinggian, arah, dan parameter lainnya. Data ini akan sangat membantu dalam menentukan penyebab pasti kecelakaan.
Untuk CVR yang rusak, tim investigasi akan bekerja sama dengan ahli teknologi dan laboratorium khusus untuk mencoba memulihkan data yang tersimpan. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, tergantung pada tingkat kerusakan dan teknologi yang digunakan untuk pemulihan data.
Preliminary reports suggest that a bird strike warning was issued by the airport control tower just minutes before the crash, and adverse weather conditions may have also contributed to the incident. Investigators will analyze the data from the FDR and CVR, along with other evidence such as weather reports, maintenance records, and witness statements, to determine the exact cause of the crash.
Pemerintah Korea Selatan telah mengerahkan lebih dari 1.500 personel penyelamat, termasuk pemadam kebakaran, polisi, dan tentara, untuk menangani bencana ini. Bandara Muan akan ditutup hingga 1 Januari untuk memungkinkan penyelidikan lebih lanjut. Presiden sementara Choi Sang-mok telah mengunjungi lokasi kejadian dan menyatakan Muan sebagai zona bencana khusus, yang memungkinkan penggunaan sumber daya tambahan untuk membantu keluarga korban dan penyelamatan.
Kecelakaan ini telah menimbulkan duka mendalam di seluruh negeri dan dunia. Banyak pemimpin dunia, termasuk dari Jerman, Ukraina, dan Pakistan, telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban. Jeju Air telah menyatakan “permintaan maaf yang mendalam” atas kecelakaan ini dan berjanji untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.
Investigasi kecelakaan ini diperkirakan akan berlangsung lama karena kompleksitas dan skala bencana. Penyelidik akan menganalisis mix parlay data dari kotak hitam, rekaman komunikasi, dan bukti fisik lainnya untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini. Selain itu, mereka juga akan memeriksa kondisi cuaca dan kemungkinan faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap tragedi ini.
Penemuan black box dari pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan di Muan adalah langkah penting dalam proses investigasi. Meskipun salah satu black box mengalami kerusakan, data yang diperoleh dari FDR dan upaya pemulihan data dari CVR yang rusak akan sangat membantu dalam mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Dengan demikian, diharapkan kebijakan dan tindakan pencegahan dapat diambil untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.